Saturday, December 22, 2012

knp anak susah belajar


http://www.asahasuh.com/usia-sekolah/1151-mengapa-anak-susah-belajar.html
Beberapa kali saya menemukan cerita tentang keresahan orangtua karena anak sulit diajak belajar..
Waktu anak habis untuk bermain, sulit duduk tengan, sangat mudah sekali teralih saat belajar, seperti memainkan alat tulis, menengok lama pada orang yang lewat, menyobek-nyobek kertas, dan lain sebagainya.
Dalam kondisi tersebut, orangtua sebenarnya perlu mencari tahu apa penyebabnya, daripada memberikan label pada anak. Misal: Ah kamu susah sekali kalau diajak belajar, kamu sukanya main saja, kamu malas sekali, dan lain sebagainya. Memberikan label negatif pada anak hanya menambah persoalan.
Beberapa penyebab yang biasanya terjadi adalah:
1. Usia
Ketika kita mengeluhkan anak yang sulit belajar, mari kita lihat berapa usianya. Usia 3-5 tahun tentu usia yang wajar jika anak belum bisa berlama-lama belajar. Rentang konsentrasi anak akan bertambah seiring dengan usia.
Kenapa saya menuliskan usia di sini. Karena beberapa kali mendapat pertanyaan tentan sulitnya anak belajar. Ketika saya tanyakan usianya, jawabannya adalah 3 tahun, 4 tahun. Usia yang sangat dini untuk mengharapkan mereka belajar dengan cara konvensional, duduk, memegang pensil dan kertas.
2.  Belum Mandiri
Pondasi munculnya inisiatif belajar, ada pada kemandirian. Kemandirian seputar aktivitas sehari-hari seperti mandi, makan, membersihkan diri, memilih pakaian. Kemandirian akan menyebabkan anak tumbuh rasa tanggungjawab, dan inisiatif, termasuk inisiatif menyelesaikan tugasnya dan belajar.
3. Metode belajar kurang bervariasi
Anak sebenarnya tidak jauh dari kondisi kita. Perlu hal yang dinamis. Tidak monoton. Seringkali saya lihat orangtua mendefinisikan belajar sebagai, baca buku, kerjakan soal, tiitik. Padahal belajar itu bisa beragam cara, bisa bermain kartu, tebak-tebakan, menonton video, menggambar mind map. Banyak cara yang perlu dipelajari kita sebagai pendamping belajar. Artinya sebelum mengajak anak belajar, mari kita belajar cara belajar.
4. Kurangnya suasana belajar di rumah
Pernah beberapa kali saya temui ibu yang aktif sekali meminta anak belajar. “Hei ayo belajar, besok ulangan apa, kamu kok main terus, coba ya nanti nilai kamu jelek, kamu itu susah sekali belajar”
Panjang dan lama sekali nasihat pada anak, tetapi dalam waktu yang sama, ibu sedang asyik menonton televisi.
Mengajak belajar artinya sama-sama belajar, Matikan televisi, hentikan pekerjaan, dampingi dulu si kecil belajar, dengan posisi tubuh yang setara dengan mereka. Duduk bersama, dengan semangat, “ayo kak kita belajar sama-sama”
5. Terlalu banyak bertemu dengan layar
Games, tontonan televis adalah hal yang cenderung membuat ketagihan. Beberapa anak yang belum bisa mengelola waktunya, hanya teringat untuk main games atau menonton. Perlu konsisiten mengajak anak untuk lebih disiplin. Tetapkan jadwal games dan tontonan tersebut. Misal boleh bermain games di hari libir.
5. Ada gangguan konsentrasi atau kesulitan belajar
Jika kita sudah optimal mengkondisikan anak, tetapi tidak ada perkembangan. Itulah saatnya kita berkonsultasi pada ahli, untuk mengecek apakah ia termasuk anak yang mengalami gangguan konsentrasi, atau kesulitan belajar seperti disleksia misalnya. Cek apa penyerbabnya dan bagaimana mengatasinya.

No comments: